Tanggal 7 Desember 1941 dikenang sebagai hari Jepang mengebom Pearl Harbor.
Saat itu, Angkatan Laut Kekaisaran Jepang dikerahkan untuk melakukan serangan mendadak ke Pangkalan Angkatan Laut Amerika Serikat di Pearl Harbor, Hawaii.
Pearl Harbor menjadi incaran Jepang karena merupakan pangkalan terbesar Angkatan Laut Amerika Serikat.
Lantas, apa arti dan posisi Pearl Harbor bagi Jepang?
Jepang mengebom Pearl Harbor
Sejak akhir 1930-an, Jepang dibuat tidak nyaman dengan kebijakan luar negeri Amerika Serikat di Pasifik.
Ketegangan antara kedua negara meningkat ketika AS mengakhiri perjanjian perdagangan dengan Jepang.
Sedangkan Jepang yang pernah menduduki Indocina bersekutu dengan Blok Poros (Jerman dan Italia).
Pada awal 1940, Angkatan Laut AS ditempatkan di Pearl Harbor, yang terletak di Pulau Oahu, Hawaii.
Sejak itu, Amerika Serikat terus meningkatkan ketersediaan kapalnya di Pearl Harbor untuk menjadi pangkalan utamanya di Pasifik.
Pada 7 Desember 1941, ratusan pesawat Jepang tiba-tiba menyerang Pangkalan Angkatan Laut AS di Pearl Harbor.
Serangan mendadak yang dilakukan dalam waktu singkat itu menyebabkan 2.402 warga Amerika tewas dan 1.282 lainnya luka-luka.
Selain itu, dampak pengeboman Pangkalan Angkatan Laut AS di Pearl Harbor oleh tentara Jepang adalah hancurnya puluhan kapal perang dan ratusan pesawat AS.
Kejadian ini membuat AS marah dan menyatakan perang terhadap Jepang pada 8 Desember 1941. Kondisi ini otomatis membuat AS bergabung dengan Sekutu.
Arti sukses pengeboman Pearl Harbor
Arti penting keberhasilan penghancuran Pearl Harbor bagi Jepang adalah untuk meningkatkan kepercayaan diri dalam melancarkan ekspansi ke negara-negara di kawasan selatan (Asia Tenggara).
Pasalnya, pada Perang Dunia II, pemerintah Jepang memiliki agenda untuk mengusir negara-negara Eropa di Asia untuk mewarisi wilayah jajahannya.
Untuk mencapai tujuan tersebut, Jepang kemudian menghancurkan pangkalan perang AS di Pearl Harbor.
Serangan itu dimaksudkan sebagai tindakan pencegahan untuk mencegah armada Pasifik AS mengambil tindakan militer terhadap Kekaisaran Jepang.
Pemimpin Jepang itu tidak ingin AS terlalu ikut campur dalam tindakannya dalam perang di Asia Pasifik.
Selain itu, dengan menghancurkan Pearl Harbor, Jepang akan lebih mudah menaklukkan Sekutu yaitu Inggris, Belanda, Prancis, dan lain-lain.