Besarnya Pengeluaran Jika Memiliki Mobil di Jepang – Sebuah bacaan yang sangat menarik dan membuka wawasan tentang bagaimana hidup di Jepang khususnya jika memiliki mobil. Tulisan ini juga diambil dari Fanspage Kehidupan di Jepang, sebuah fanspage yang dikelola bersama oleh orang Indonesia yang tinggal di Jepang. Memiliki mobil di Jepang memang sangat menguras kantong, semuanya serba mahal, bahan bakarnya mahal, buat SIM-nya mahal hingga biaya parkirnya hampir seharga sewa rumah, bagaimana selengkapnya? baca tulisan berikut ini:
Besarnya Pengeluaran Jika Memiliki Mobil di Jepang
Pengeluaran Jika Memiliki Mobil di Jepang – Ditulis oleh Admin RGKDJ di fanspage KDJ | terima kasih telah berkunjungMungkin sahabat KdJ berpendapat kalau membeli BBM di Jepang seperti membeli “permen” bagi orang Jepang.
Oh well, baiklah saya akan share tentang pengeluaran memiliki mobil di Jepang.
Sebelum memiliki mobil kita harus memiliki SIM, di Jepang untuk memiliki SIM membutuhkan biaya 300.000 yen (untuk sekolah dan ujian mengemudi), biaya berbeda bagi orang asing yang mengambil sistem kirikae.
Biaya bulanan memiliki mobil.. (dalam hal ini pengalaman saya)
Asuransi mobil 10.000 yen/bulan
Parkir (karena saya tinggal di desa) 3500 yen/bulan, untuk yang tinggal di kota besar (Tokyo, Osaka), saya pernah dengar biaya parkir perbulan di Shinjuku sebesar 60.000 yen/bulan (ya, parkir dan apartment beda, dibayar terpisah dan harga parkir di kota besar hampir sama dengan biaya apartment).Melanggar lampu merah saja, saya kena tilang dan denda sebesar 9000 yen plus point SIM saya diambil 2.
Tentu saja kalau punya mobil harus diisi dengan bensin, 155 yen/liter (sebulan saya habis 10.000 yen untuk bensin saja).
Bisa jumlahkan biaya perbulan memiliki mobil?
Ini belum Pajak mobil pertahun untuk plat putih sekitar 30.000 yen.
dan Shaken (Uji Emisi) per 2 atau 3 tahun untuk plat putih sekitar 150.000 yen.Memang harga BBM hampir sama seperti membeli jus kaleng di vending machine, tapi biaya memiliki sebuah mobil di Jepang sangat mahal dan sebuah kemewahan tersendiri.
Mobil di Jepang lebih banyak digunakan di desa yang sangat minim transportasi publik. Tinggal di Tokyo beli mobil?? Pikir 2 kali deh..
Jakarta populasi 10.000.000 orang memiliki 5.300.000 mobil pribadi.
Tokyo populasi 13.000.000 orang hanya memiliki 3.100.000 mobil pribadi.Mengapa di Jakarta yang penduduknya lebih sedikit dari Tokyo bisa mempunyai mobil lebih banyak daripada Tokyo??
Mungkin orang Jepang akan bilang, orang Jakarta lebih kaya daripada Tokyo tapi kok masih beli bensin bersubsidi ya?
Apakah di Jakarta mobil sama dengan gengsi??
Kalau ga punya mobil ga bisa kerja dan bergaul?Di Tokyo orang kerja pakai jas rapi saja naik sepeda onthel.
Artis saja lebih banyak yang naik transportasi publik (taksi/kereta).Harga BBM di Indonesia memang naik, tapi bersyukurlah masih di subsidi oleh pemerintah. Jangan mengeluh, tapi bersyukur masih bisa makan nasi dan diberi hidup oleh yang Maha Kuasa pada hari ini.
Berpalinglah ke transportasi publik atau sepeda untuk mengurangi kemacetan. GO GREEN
Untuk Indonesia menjadi lebih baik.