Sekitar 10 ribu pria di Jepang rela berdandan hanya mengenakan cawat atau celana dalam tradisional untuk mengikuti Festival Hadaka Matsuri. Mereka berkumpul untuk mengikuti perayaan yang berarti festival orang telanjang itu di Kuil Saidaiji Kannon di Okayama.
Mereka saling sikut selama satu jam pada Sabtu 18 Februari 2017 malam waktu setempat. Hal itu dilakukan agar dapat mengambil tongkat keberuntungan yang dilempar pendeta ke arah kerumunan. Tongkat berdimensi panjang 20 sentimeter (cm) dan diameter 4 cm itu diyakini akan membawa keberuntungan selama satu tahun penuh.
Seperti dimuat Daily Mail, Senin (20/2/2017), para pria itu saling membantu sama lain untuk mengenakan cawat. Para peserta kemudian melangkah ke air mancur yang sangat dingin untuk menyucikan diri. Setelah itu, puluhan ribu peserta tersebut baru dapat menjejakkan kaki di kuil.
Sekira pukul 22.00 waktu setempat, lampu-lampu dimatikan dan tongkat-tongkat keberuntungan itu dilempar dari jendela setinggi 4 meter (m). Para pria itu rela menahan dingin yang menusuk tulang. Pasalnya, suhu di Okayama bisa mencapai di bawah nol derajat celsius di tengah puncak musim dingin.
Mereka saling berebut penuh emosi untuk meraih sepasang tongkat keberuntungan yang diberi nama ‘shingi’. Para pemenang akan disebut sebagai ‘fuku otoko’ atau pria beruntung. Dapat dipastikan, hidup para pemenang itu akan dipenuhi keberuntungan selama satu tahun ke depan.
Sesuai tradisi Jepang, orang yang berhasil menangkap tongkat serta mendorongnya masuk ke kotak kayu yang disebut ‘masu’ akan mengalami keberuntungan. Ritual tersebut sudah dilakukan selama 500 tahun di Negeri Sakura. Sebelum menggunakan tongkat kayu, benda yang dilempar adalah kertas. Akan tetapi, kertas sangat mudah robek sehingga diganti dengan kayu.
sumber : http://news.okezone.com/read/2017/02/20/18/1622767/puluhan-ribu-pria-jepang-rela-telanjang-demi-tongkat-keberuntungan
One comment