Setelah membaca Kisah perdana mentari Ekonomi Jepang ini saya jadi ga abis pikir kok bisa di Indonesia dengan angka-angka korupsi sangat besar dan pejabatnya harus digeledah, digrebek, diperiksa dengan hasil yang jelas namun ngeyel bantah ga korupsi.
Menteri Ekonomi Jepang, Akira Amari mengumumkan pengunduran dirinya karena sejumlah tuduhan keterlibatan korupsi. Pemberitahuan mendadak dan mengejutkan ia lakukan pada Kamis 28 Januari malam waktu setempat.
Kendati ia mengundurkan diri, ia tetap bersikukuh bahwa dirinya terlibat menerima sogokan dari sebuah perusahaan konstruksi. Isu itu dihembuskan oleh sebuah majalah di Jepang.
Laporan berita pengunduran dirinya juga merupakan kejutan bagi PM Shinzo Abe.
Menteri Amari telah menjadi menteri negara urusan ekonomi dan kebijakan fiskal semenjak 2012. Ia juga dikenal sebagai orang paling dipercaya Abe di parlemen.
Amari juga menjadi kepala negosiasi Trans Pasicif Partnership (TPP) dan diharapkan akan berangkat ke Selandia Baru minggu depan untuk menandatangani perjanjian.
Tak hanya itu, sosoknya dikenal sebagai arsitek di Abenomics — rancangan PM AB untuk mengeluarkan Jepang sebagai negara ekonomi terbesar ketiga — dari deflasi.
“Ini mungkin adalah skandal terbesar yang dihadapi pemerintahan Abe dalam sejarahnya,” menurut koresponden BBC, Moriko Oi, pada Jumat (29/1/2016).
“Pengunduran dirinya bakal membuat orang lebih banyak bertanya tentang kebijakan ekonomi Abe alias Abenomics itu,” ujarnya lagi.
“Tak hanya itu, oposisi yang menentang TPP juga akan semakin banyak.”
Amari akan digantikan oleh Nubeteru Ishihara, yang sebelumnya pernah menjabat sebagai menteri lingkungan hidup.
Majalah Jepang minggu lalu melaporkan Amari dan ajudannya menerima uang dan hadiah, sebesar 12 juta yen atau US$ 101.000 mencapai Rp 1,4 miliar dari sebuah perusahaan konstruksi. Alasannya adalah \’ucapan terima kasih\’ telah mengurus kepemilikan tanah dengan mudah.
Amari mengatakan bahwa ia memang menerima uang itu yang rencananya akan ia umumkan sebagai donasi politik. Namun, ia mengklaim sejumlah stafnya menyalahkgunakan uang itu.
Ekonomi Jepang yang telah berjuang keluar dari krisis deflasi selama dua dekade, berhasil menghindari resesi pada September tahun lalu.
“Jepang akhirnya berhasil keluar dari deflasi,” kata Amari sebelum pengumuman pengunduran dirinya seperti dilansir Reuters.
“Kami telah berjuang di legislatif hingga parlemen untuk melawan deflasi dan menciptakan ekonomi yang kuat secepatnya. Apapun yang menahannya harus segera disingkirkan, tak terkecuali saya,” ucapnya.
“Dengan demikian, saya, memohon mengundurkan diri sebagai menteri mengambil tanggung jawab atas apa yang telah staf saya lalukan,” tutupnya.
Amari adalah menteri ke-4 dalam kabinet Abe yang mengundurkan diri karena kasus penyuapan yang lain. Kendati demikian Abe memaafkan Amari.