Pemerintah Jepang telah mengutuk Israel rencana untuk membangun sekitar 1.300 unit perumahan baru di Tepi Barat dan Yerusalem Timur. Jepang bergabung dengan sejumlah negara yang juga mengecam keras rencana tersebut. “Kegiatan pemukiman Israel melanggar hukum internasional dan merusak kelangsungan solusi dua negara,” kata Kementerian Luar Negeri Jepang dalam sebuah pernyataan.
“Pemerintah Jepang sangat menyayangkan kelanjutan kegiatan pemukiman oleh pemerintah Israel, meskipun berulang kali ada seruan untuk membekukan kegiatan tersebut dari Jepang dan masyarakat internasional,” lanjut pernyataan itu.
Dalam pernyataan itu, Jepang menggarisbawahi perlunya membangun kepercayaan antara Israel dan Palestina dan upaya untuk meredakan ketegangan dan menstabilkan kawasan.
“Jepang sangat mendesak pemerintah Israel untuk membatalkan tender tersebut di atas dan menyetujui rencana pembangunan, dan membekukan kegiatan pemukiman,” tambah Kementerian Luar Negeri Jepang.
Ini bukan kali pertama Jepang melontarkan kritik terhadap sikap Israel yang terus membangun permukiman Yahudi di tanah yang mereka duduki. Pada 2016, Jepang juga melontarkan kecaman serupa terhadap Israel.
Sebelumnya, Amerika Serikat (AS) juga telah menyuarakan penentangan “kuat” terhadap langkah pemerintah Israel memperluas permukiman di wilayah pendudukan Palestina. Departemen Luar Negeri AS mengutuk dorongan baru Tel Aviv untuk memperluas program pemukimannya. Amerika Serikat mengatakan langkah itu merusak upaya perdamaian dan suram prospek solusi dua negara.
“Kami sangat prihatin dengan rencana pemerintah Israel untuk melanjutkan kembali ribuan unit pemukiman besok, Rabu (27/10/2021), banyak dari mereka jauh di Tepi Barat,” kata juru bicara Departemen Luar Negeri Ned Price pada konferensi pers