Artikel ini dibuat terkait banyaknya pencarian mengenai jaman kemeredekaan dulu. yaitu dengan kata kunci mengenai “Jepang Menyerah Pada Sekutu” atau “Jepang Menyerah Pada Sekutu pada tanggal”. Berikut sukajepang kumpulkan beberapa informasi tersebu dari berbagai sumber:
Jepang Menyerah Pada Sekutu
Pada Tanggal 14 Agustus 1945 Jepang menyatakan menyerah kepada pasukan Sekutu, setelah dua kota industri di Jepang, Hiroshima dan Nagasaki dibom atom oleh Amerika Serikat.
Dengan menyerahnya Jepang, maka Perang Dunia II pun berakhir. Angkatan Laut Kekaisaran Jepang secara efektif sudah tidak ada sejak Agustus 1945, sementara invasi Sekutu ke Jepang hanya tinggal waktu.
Kaisar Hirohito menyampaikan pidato radio di hadapan rakyat pada 15 Agustus 1945. Dalam pidato radio yang disebut Gyokuon-h?s? (Siaran Suara Kaisar), Hirohito membacakan Perintah Kekaisaran tentang kapitulasi, sekaligus mengumumkan kepada rakyat bahwa Jepang telah menyerah.(via republika.co.id)
Menyerahnya Jepang pada bulan Agustus 1945 menandai akhir Perang Dunia II. Angkatan Laut Kekaisaran Jepang secara efektif sudah tidak ada sejak Agustus 1945, sementara invasi Sekutu ke Jepang hanya tinggal waktu. Walaupun keinginan untuk melawan hingga titik penghabisan dinyatakan secara terbuka, pemimpin Jepang dari Dewan Penasihat Militer Jepangsecara pribadi memohon Uni Soviet untuk berperan sebagai mediator dalam perjanjian damai dengan syarat-syarat yang menguntungkan Jepang. Sementara itu, Uni Soviet juga bersiap-siap untuk menyerang Jepang dalam usaha memenuhi janji kepada Amerika Serikat dan Inggris di Konferensi Yalta.
Pada 6 Agustus dan 9 Agustus, Amerika Serikat menjatuhkan bom atom di Hiroshima dan Nagasaki. Pada 9 Agustus, Uni Soviet melancarkan penyerbuan mendadak ke koloni Jepang di Manchuria (Manchukuo) yang melanggar Pakta Netralitas Soviet–Jepang. Kaisar Hirohito campur tangan setelah terjadi dua peristiwa mengejutkan tersebut, dan memerintahkan Dewan Penasihat Militer untuk menerima syarat-syarat yang ditawarkan Sekutu dalam Deklarasi Potsdam. Setelah berlangsung perundingan di balik layar selama beberapa hari, dan kudeta yang gagal, Kaisar Hirohito menyampaikan pidato radio di hadapan rakyat pada 15 Agustus 1945. Dalam pidato radio yang disebut Gyokuon-h?s? (Siaran Suara Kaisar), Hirohito membacakan Perintah Kekaisaran tentang kapitulasi, sekaligus mengumumkan kepada rakyat bahwa Jepang telah menyerah kepada Sekutu.
Pendudukan Jepang oleh Komandan Tertinggi Sekutu dimulai pada 28 Agustus. Upacara kapitulasi diadakan pada 2 September 1945 di atas kapal tempur Amerika Serikat Missouri. Dokumen Kapitulasi Jepang yang ditandatangani hari itu oleh pejabat pemerintah Jepang secara resmi mengakhiri Perang Dunia II. Penduduk sipil dan anggota militer di negara-negara Sekutu merayakan Hari Kemenangan atas Jepang (V-J Day). Walaupun demikian, sebagian pos komando terpencil dan personel militer dari kesatuan di pelosok-pelosok Asia menolak untuk menyerah selama berbulan-bulan bahkan hingga bertahun-tahun setelah Jepang menyerah. Sejak kapitulasi Jepang, sejarawan terus berdebat tentang etika penggunaan bom atom. Perang antara Jepang dan Sekutu secara resmi berakhir ketika Perjanjian San Francisco mulai berlaku pada tanggal 28 April 1952. Empat tahun kemudian Jepang dan Uni Soviet menandatangani Deklarasi Bersama Soviet–Jepang 1956 yang secara resmi mengakhiri perang antara kedua negara tersebut. (via wikipedia – menyerahmnya jepang)
Kapan Jepang Menyerah pada Sekutu?
Jepang menyerah pada Sekutu pada 14 Agustus 1945. Semula, pemerintah Jepang tidak bersedia menyerah begitu saja, meski kedua kotanya—Hiroshima dan Nagasaki—telah hancur lebur setelah dijatuhi bom oleh Amerika. Mereka masih berusaha melakukan negosiasi dengan Sekutu, yang intinya penolakan terhadap permintaan Sekutu yang menginginkan Jepang menyerah tanpa syarat.
Sepanjang 13 Agustus 1945, Dewan Penasihat Militer dan kabinet Jepang menghabiskan sepanjang hari untuk berdebat mengenai langkah yang akan diambil dalam menanggapi permintaan Sekutu, namun hasilnya masih buntu.
Sementara itu, pihak Sekutu semakin bertambah ragu-ragu menunggu jawaban Jepang—sejak semula mereka memang tidak yakin Jepang akan menyerah begitu saja. Pihak Sekutu juga mendeteksi adanya peningkatan lalu lintas komunikasi diplomatik dan militer Jepang, dan mengartikannya sebagai bukti Jepang sedang menyiapkan sebuah rencana perang habis-habisan.
Presiden Truman lalu memerintahkan dilanjutkannya serangan udara terhadap Jepang dalam intensitas maksimum, untuk meyakinkan Jepang bahwa mereka benar-benar serius dalam permintaan agar Jepang segera menyerah.
Maka Armada Amerika pun mulai menembakkan meriam-meriamnya ke pantai Jepang. Amerika juga mengerahkan lebih dari 400 pengebom B-29 untuk menyerang Jepang sepanjang hari 14 Agustus 1945, dan menambahnya lagi dengan 300 pesawat pengebom pada hari yang sama. Serangan itu merupakan serangan udara terbesar sepanjang sejarah Perang Pasifik. Total 1.014 pesawat dikerahkan, dan semuanya kembali dengan selamat.
Selain itu, Skuadron Bombardemen 315 terbang 3.800 mil untuk menghancurkan pengilangan Nippon Oil Company di Tsuchizaki yang berada di ujung utara Honshu. Itu merupakan misi pengeboman terpanjang dalam sejarah perang. Pengilangan minyak yang menjadi sasaran tersebut merupakan satu-satunya pengilangan minyak Jepang yang masih beroperasi di Jepang dan menghasilkan 67 persen dari kebutuhan minyak Jepang.
Akhirnya, setelah negaranya dibom dan hancur-lebur, Kaisar Jepang Hirohito pun menyatakan menyerah pada Sekutu. Penyerahan Jepang itu mengakhiri Perang Dunia II. Dengan demikian, perang yang mulai berkecamuk pada 1939 yang dimulai dengan serangan Nazi Jerman terhadap Polandia itu berakhir di Jepang. Amerika sendiri berperang dengan Jepang sejak Desember tahun sebelumnya.
Selama Perang Dunia II berlangsung, korban yang tewas mencapai 50 juta orang di berbagai negara.(via : belajar-sampai-mati)