Seorang pria Jepang berusia 60 tahun yang mabuk ditangkap setelah dilaporkan menendang sebuah robot Pembaca Emosi bernama Pepper di toko SoftBank Corp. Demikian dikutip dari Japan Times, Jumat (11/9/2015).
Robot humanoid ini diciptakan khusus untuk SoftBank Ponsel untuk menyapa dan berinteraksi dengan pelanggan di toko-toko. Menurut Aldebaran, sang pencipta robot pembaca emosi ini, Pepper dapat berkomunikasi dengan Anda, mengenali atau bereaksi terhadap emosi Anda, dan bergerak secara otonom. Tidak diketahui apakah ia berkata yang tidak pantas hingga membuat orang mabuk marah dan menendangnya.
Robot cerdas ini telah tersedia untuk dibeli sejak Juni tahun ini, robot ini dapat menganalisis ekspresi wajah Anda, bahasa tubuh dan kata-kata yang Anda gunakan untuk mengenali lima emosi dasar: senang, terkejut, marah, ragu-ragu/bingung dan sedih. Dia kemudian dapat meresponnya dengan mengadaptasi dengan suasana hati Anda, dengan mencoba menghibur Anda dengan memainkan lagu favorit atau menceritakan lelucon.
Menurut keterangan Polisi Prefektur Kanagawa, pria bernama Kiichi Ishikawa ini memasuki toko SoftBank setempat pada Minggu pagi. Di sana ia menendangi robot Pepper.
Dia mengakui bahwa ia telah melakukan perusakan tersebut. Namun, ia beralasan bahwa ia melakukannya karena tidak menyukai sikap pegawai di toko SoftBank yang dia kunjungi. Untungnya, pegawai toko yang bersangkutan tidak mengalami luka-luka, kata polisi.
Rekaman keamanan menunjukkan Ishikawa memang menendang robot itu. Tim penyidik mengatakan, Pepper yang ditendang oleh Ishikawa sekarang bergerak lebih lambat. Hal ini kemungkinan disebabkan sistem komputer internalnya telah rusak.
Pepper merupakan robot humanoid yang dirancang oleh Aldebaran Robotics dan SoftBank Mobile dengan kemampuan untuk membaca emosi.
Pepper pertama kali diperkenalkan pada 5 Juni 2014 lalu, dan dipajang untuk umum di toko-toko SoftBank Mobile di Jepang sehari setelahnya. Robot setinggi 1,2 meter ini dibanderol sekitar US$ 1.931.