Macam-Macam Budaya Jepang, Budaya Tradisional Hingga Modern

Macam Tradisi & Budaya Jepang, Budaya Tradisional Hingga Modern

Sebelum menelaah lebih lanjut macam-macam budaya Jepang, ada baiknya terlebih dahulu kita ketahui apa itu makna budaya.  Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi.Budaya terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan politik, adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan karya seni. Jadi budaya itu lumayan kompleks ya. Budaya kita saja sudah sanagat banyak, Budaya Jepang juga tidak kalah banyaknya.

Macam-Macam Budaya Jepang, Budaya Tradisional Hingga Modern

Negeri kita Indonesia terbentang luas dari barat hingga ke timur, sedangkan negeri Jepang terbentang dari selatan ke utara. Kedua tentulah sangat berbeda. Dari pengaruh wilayah dan pengaruh lainnya akan melahirkan keberagaman budaya yang berbeda. Kali ini mari kita melihat apa saja budaya jepang, baik budaya tradisional masyarakat Jepang hingga budaya modern yang populer hingga ke berbagai penjuru dunia.

Pakaian Tradisional Jepang

Macam Tradisi & Budaya Jepang, Budaya Tradisional Hingga Modern

Jepang memiliki pakaian Tradisional yang disebut Kimono, sudah banyak orang tau bahwa kimono adalah pakaian Tradisional Jepang. Dahulu kimono digunakan untuk kegiatan sehari-hari, namun pada saat ini, komono hanya digunakan di acara-acara khusu. Kimono bisa di pakai oleh pria atau wanita, kimono pria umumnya lebih sederhana baik dalam design, motif dan juga warnanya yang biasanya didominasi oleh berwarna gelap seperti hijau tua, coklat tua, biru tua atau hitam, sedangkan Kimono untuk wanita dikenal ada beberapa jenis menunjukkan umur pemakai, status perkimpoian, dan tingkat formalitas dari acara yang dihadiri. Disamping itu kimono wanita juga memiliki berbagai aksesoris tambahan yang cukup banyak.

Geisha

Macam-Macam Budaya Jepang, Budaya Tradisional Hingga Modern

Geisha merupakan seniman-penghibur tradisional di Jepang. Geisha mulai muncul dan menjadi sangat umum pada abad ke-18 dan ke-19, dan masih terkenal hingga sekarang, meskipun jumlahnya sudah mulai menurun. Sebutan lain untuk Geisha diantaranya “Geiko” dan “Maiko”. Istilah “Geiko” dan “Maiko” mulai dipakai pada jaman Restorasi Meiji. Istilah Geikomerupakan sebutan lain untuk Geisha sedangkan Maiko merupakan sebutan untuk Geisha pemula. Sebutan Maiko hanya dipakai di daerah Kyoto saja. Saat pertama muncul, semua Geisha adalah laki-laki, sedangkan saat perempuan mulai mengambil alih peran, istilah Geisha sempat berubah menjadi Onna Geisha atau “seniman wanita”. Namun sekarang semua Geisha hanya diperbolehkan untuk perempuan saja.

Geisha secara tradisional dilatih sejak masih muda. Rumah-rumah Geisha (atau disebut sebagai Okiya) seringkali membawa para gadis yang masih muda dari keluarga miskin dan mereka dibesarkan dan dilatih di rumah tersebut. Selama masa kecil mereka, Geisha pemula awalnya bekerja sebagai pembantu, kemudian sebagai asisten senior Geisha pemilik rumah sebagai bagian dari latihan mereka dan untuk membantu biaya pemeliharaan dan pendidikan mereka. Dan sampai sekarang tradisi pelatihan ini masih ditemukan di Jepang.

Setelah seorang wanita dinyatakan menjadi seorang Geisha pemula (maiko) dia akan mulai menemani senior Geisha ke rumah teh, pesta-pesta, dan perjamuan yang memang sudah merupakan lingkungan kerja seorang Geisha. Geisha modern sekarang tidak lagi dibeli oleh rumah Geisha untuk diangkat sebagai anak didik. Menjadi seorang Geisha sekarang sudah bersifat sukarela. Sekarang, paling banyak Geisha mulai pelatihan mereka saat masih umur belasan.

Upacara Minum Teh

Macam Tradisi & Budaya Jepang, Budaya Tradisional Hingga Modern

Upacara minum teh atau yang dikenal dengan Chad? atau Sad?. Adalah upacara yang mencerminkan kepribadian dan pengetahuan tuan rumah yang mencakup antara lain tujuan hidup, cara berpikir, agama, apresiasi peralatan upacara minum teh dan cara meletakkan benda seni di dalam ruangan upacara minum teh (chashitsu).

Ikebana

Macam Tradisi & Budaya Jepang, Budaya Tradisional Hingga Modern

Ikebana adalan kesenian merangkai bunga yang berasal dari Negara Jepang. Bunga memiliki kehormatan dalam kebudayaan Jepang, karena Bungan dianggap sebagai tempat bersemayamnya Tuhan, sang pencipta. Bunga dirangkai dalam bentuk tertentu dan diletakkan di altar utama. Awalnya dalam pembuatan bunga sangatlah sederhana, namun saat ini pembuatan bunga semakin sulit dan kompleks dan di butuh pembelajaran keahlian dalam pembuatannya.

Tako

Macam Tradisi & Budaya Jepang, Budaya Tradisional Hingga Modern

Kesenian Layang-layang ini sudah ada sejak jaman periode Nara (649-793 AD). Design layang layang dari negeri ini cukup unik dan sangat mudah dibedakan dengan design layang layang dari negara atau wilayah lain. Mainan ini dianggap berbahaya karena talinya bisa bersentuhan dan mengganggu aliran kabel listrik yang bisa berakibat fatal bagi pelaku dan orang lain. Layang layang hanya bisa dijumpai di event khusus atau dalam festival budaya saja yang mau tidak mau harus mereka hadirkan.

Kendo dan Judo

Macam Tradisi & Budaya Jepang, Budaya Tradisional Hingga Modern

Kendo adalah olahraga bermain pedang bambu sedangkan Jud0 adalah nama dari olahraga bela diri dari Jepang. Kata Do yang terdapat pada akhiran kedua kata diatas mempunyai arti yang sama yaitu jalan dan kalau ditulis dengan huruf kanji mempunyai lambang jalan. Peralatan yang digunakan pada Kendo yaitu Seragam yang dikenal dengan nama Kendo gi dan hakama, pedang dari bamboo yang bernama shinai, pelindung kepala atau men, pelindung badan atau do, pelindung tangan atau kote, pelindung paha atau tare.

Matsuri

Macam Tradisi & Budaya Jepang, Budaya Tradisional Hingga Modern

Matsuri adalah suatu festival budaya rakyat yang umumnya berkaitan dengan festival di kuil baik kuil Shinto (Jinja) maupun kuil Buddha (Tera) yang kebanyakan diselenggaran pada musim panas, pada saat ini matsuri tidak selalu berarti berdoa atau sembahyang, hal itu sudah pasti karena kebanyakan orang datang hanya untuk melihat saja.

Shogi

Macam Tradisi & Budaya Jepang, Budaya Tradisional Hingga Modern

Shogi atau catur Jepang adalah permainan papan dari Jepang yang dimainkan oleh dua orang di atas papan 9 lajur dan 9 baris yang berwarna sama. Ciri khas shogi yang sangat membedakannya dari catur adalah sistem memainkan kembali buah lawan yang sudah ditangkap. Walaupun sudah naik pangkat, buah yang tertangkap akan kembali ke pangkat semula. Kedua belah sisi yang bermain dibedakan menjadi sente dan gote. Pemain sente memainkan langkah pertama, diikuti pemain gote, begitu seterusnya secara bergantian hingga selesai. satu set buah shogi yang berjumlah 20 buah.

Kabuki

Macam Tradisi & Budaya Jepang, Budaya Tradisional Hingga Modern

Kabuki merupakan salah satu kebudayaan Jepang yang termasuk jenis seni teater karena memiliki unsur cerita yang dipadukan dengan seni tari dan musik. Para pemain mengenakan kostum mencolok dan sangat mewah. Make-up-nya terbilang dramatis untuk menonjolkan sifat dan karakter tokoh.

Origami

Macam Tradisi & Budaya Jepang, Budaya Tradisional Hingga Modern

Origami berasal dari kata ori yang berarti lipat, dan kami yang berarti kertas ­merupakan seni tradisional melipat kertas yang berkembang menjadi suatu bentuk kesenian yang modern. Origami sudah dikenal dibanyak Negara, secara umum untuk membuat origami kita bisa menggunakan kertas biasa namun kebanyakan origami di Jepang menggunakan kertas khusus untuk origami. Perbedaan antara kertas biasa dan kertas origami hanyalah dari segi design dan warna saja yang sangat beragam sehingga membuat origami menjadi semakin indah dan sama sekali tidak berhubungan dengan teknik seperti lipatan kertas menjadi lebih mudah.

Sudah dijelaskan beberapa kesenian dan kebudayaan yang ada di Negara Jepang. Jepang memiliki berbagai kebudayaan dan kesenian yang dikenal banyak orang yang berada diluar Negara tersebut, karena kebudayaan yang khas maka banyak orang luar yang tertarik dengan kebudayaan yang dimiliki Jepang.

Sumo

Macam Tradisi & Budaya Jepang, Budaya Tradisional Hingga Modern

Sumo adalah gulat gaya Jepang dan Jepang olahraga nasional. Itu berasal dari zaman kuno sebagai pertunjukan untuk menghibur para dewa Shinto. Banyak upacara dengan latar belakang agama masih diikuti hari ini.
Aturan-aturan dasar sumo sangat sederhana: para pegulat yang pertama kali menyentuh tanah dengan apa saja selain telapak kaki, atau yang meninggalkan cincin sebelum lawan, kalah. Perkelahian berlangsung pada cincin yang tinggi, yang disebut “dohyo”, yang terbuat dari tanah liat dan tertutup lapisan pasir. Perkelahian sendiri biasanya hanya berlangsung beberapa detik, atau dalam kasus yang jarang terjadi, sekitar satu menit. Budaya Jepang yang satu ini lumayan populer.

Di bagian atas pegulat sumo ‘hierarki tahan Yokozuna (juara agung). Pada saat ini, ada dua Yokozuna, Asashoryu dan Hakuho, baik dari Mongolia. Setelah pegulat mencapai peringkat Yokozuna, ia tidak bisa kehilangan status ini tetapi ia akan diharapkan untuk pensiun ketika hasil mulai memburuk. Banyak mantan pegulat tetap aktif di dunia sumo sebagai anggota dari Asosiasi Sumo Jepang.

Pemandian Umum

Macam Tradisi & Budaya Jepang, Budaya Tradisional Hingga Modern

Di masa lalu, banyak rumah di Jepang tidak dilengkapi dengan bak mandi. Untuk mengisi kekosongan ini, lingkungan sento (lit. uang air panas), atau mandi umum adalah tempat di mana penduduk setempat bisa pergi untuk mencuci sendiri, rendam dalam bak dan bersosialisasi dengan tetangga.

Dewasa ini, karena sebagian besar rumah tangga telah mereka mandi sendiri, jumlah sento tradisional telah menurun. Namun, jenis baru mandi umum dan kamar mandi kompleks, yang menampilkan berbagai jenis kolam renang, sauna, pusat kebugaran, dan lain-lain telah muncul, beberapa di antaranya lebih menyerupai taman hiburan dari rumah mandi yang sederhana.

Beberapa sento, biasanya dalam air panas kota resor, memanfaatkan air panas alami di air untuk mandi. Dalam hal ini, mereka dianggap sebagai Onsen mandi. Pemandian umum yang tidak disediakan oleh mata air panas, gunakan air keran dipanaskan gantinya.

Pemandian umum (publik bahwa siapa pun dapat menggunakannya sebagai lawan mandi pribadi dari Ryokan dan hotel yang mungkin hanya terbuka untuk tamu) dapat ditemukan di seluruh Jepang dan biaya biasanya 200-2.000 yen. Beberapa, ditemukan di kota-kota besar, buka 24 jam dengan tarif semalam khusus, dan dapat digunakan sebagai alternatif anggaran akomodasi.

Dengan pengecualian beberapa gaya taman mandi kompleks, pemandian umum yang dipisahkan oleh jender dan pakaian renang tidak dipakai.

Musik Tradisional Jepang.

Ada beberapa jenis tradisional, musik Jepang (hogaku). Beberapa yang paling penting tercantum di bawah ini:

  1. Gagaku: Musik istana kuno dari Cina dan Korea. Ini adalah jenis tertua Jepang, musik tradisional.
  2. Biwagaku: Musik yang dimainkan dengan Biwa, semacam gitar dengan empat senar.
  3. Nohgaku: Musik dimainkan selama Noh pertunjukan. Pada dasarnya terdiri dari paduan suara, para Hayashi seruling, yang Tsuzumi drum, dan instrumen lainnya.
  4. Sokyoku: Musik yang dimainkan dengan Koto, sejenis sitar dengan 13 string. Kemudian juga ditemani oleh Shamisen dan Shakuhachi.
  5. Shakuhachi: Musik yang dimainkan dengan Shakuhachi, seruling bambu yang sekitar 55 cm. Nama seruling panjang adalah Shaku dinyatakan dalam satuan Jepang tua panjang.
  6. Shamisenongaku: Musik yang dimainkan dengan Shamisen, semacam gitar dengan hanya tiga senar. Kabuki dan Bunraku pertunjukan yang disertai dengan shamisen.
  7. Minyo:nLagu-lagu rakyat Jepang.

Kebudayaan Jepang Yang Populer & Modern

Budaya populer Jepang merupakan sebuah budaya yang berasal dari Jepang yang diakui, dinikmati, disebarluaskan dan merupakan jalan hidup mayoritas masyarakat Jepang secara umum. Budaya populer Jepang seperti fashion dan drama TV kini telah memasuki kawasan Asia secara mendalam. Dimulai dari animasi hingga idola, budaya muda Jepang telah menciptakan sekelompok orang yang lebih sering disebut sebagai penggemar di dalam kawasan Asia. Manga yang juga merupakan bagian dari budaya populer Jepang seperti animasi, karakter, permainan komputer, fashion, musik pop, dan drama TV merupakan berbagai variasi dari budaya populer Jepang yang telah diterima dengan baik di bagian timur dan tenggara Asia. Namun semua itu tidak seperti apa yang telah diulas dalam media.

Hal ini bukan untuk mengatakan bahwa ekspor dari budaya populer Jepang merupakan suatu fenomena yang baru. Budaya itu sendiri telah lama berkembang di luar Jepang dan terutama di bagian timur dan tenggara Asia setidaknya sejak akhir tahun 1970-an. Animasi dan komik Jepang seperti Doraemon, sebuah cerita fantasi yang memperkenalkan robot berbentuk seperti kucing yang dapat membuat keinginan dari anak-anak menjadi kenyataan, hal ini telah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari bagi anak-anak hampir di seluruh bagian dari Asia.

Bagaimanapun juga akhir-akhir ini, penyebarluasan budaya populer Jepang di bagian timur dan tenggara Asia telah maju ke tahap yang lebih lanjut. Industri media Jepang dan industri media Asia lainnya secara sistematis dan kolaboratif mempromosikan budaya populer Jepang sebagai sebuah konsumsi yang rutin bagi kalangan muda secara luas di berbagai macam pasar di bagian timur dan tenggara Asia. Banyak kalangan muda yang merasakan simpati yang lebih intensif terhadap roman yang diceritakan dalam drama TV Jepang, atau dengan fashion terbaru, gaya musik populer yang trendi, atau dengan gosip mengenai bintang idola Jepang daripada yang mereka rasakan terhadap bagian dari budaya populer Amerika yang telah lama mendominasi dunia budaya kalangan muda.

Manga

Macam Tradisi & Budaya Jepang, Budaya Tradisional Hingga Modern

Manga atau yang lebih dikenal dengan komik dalam bahasa Indonesia merupakan suatu media yang di dalamnya terdapat sekumpulan gambar yang mengandung cerita yang bermacam-macam variasinya. Pada umumnya manga dicetak dalam warna hitam-putih dan terkadang ada beberapa bagian yang dicetak berwarna. Di Jepang, manga pada umumnya dicetak dalam majalah yang berukuran sebesar buku telepon dan sering terdiri dari berbagai cerita yang bersambung pada episode berikutnya.

Anime

Macam Tradisi & Budaya Jepang, Budaya Tradisional Hingga Modern

Anime adalah produksi animasi Jepang yang menampilkan hasil gambar animasi melalui tangan maupun komputer. Istilah anime merupakan bahasa serapan dari bahasa Inggris “animation”. Dalam bahasa Inggris, istilah ini didefinisikan sebagai penyebarluasan gaya animasi Jepang yang pada umumnya dicirikan dengan grafis yang warna-warni, karakter yang bersemangat dan tema yang terkadang tidak masuk akal. Terkadang arti yang diinginkan dari istilah ini bervariasi tergantung dari konteks yang dibahas.

Secara umum anime pada awalnya dikenal sejak tahun 1917, dan banyak animasi asli Jepang yang diproduksi pada dekade-dekade setelahnya namun karakteristik gaya anime mulai dikembangkan pada tahun 1960 – yang ditandai dengan karya Osamu Tezuka – dan mulai dikenal di luar Jepang pada tahun 1980-an. Seperti halnya manga, anime juga memiliki audiens yang besar di Jepang dan juga diakui di seluruh dunia. Distributor dapat menayangkan anime melalui siaran TV, secara langsung ke video ataupun dengan teater maupun secara online. Baik dengan gambar tangan ataupun animasi komputer, keduanya digunakan dalam serial TV, film, video, video games, iklan, dan internet rilis. Seiring dengan meningkatnya pasar anime di Jepang, anime juga mendapatkan popularitas di timur dan tenggara Asia. Saat ini anime populer di berbagai daerah di seluruh dunia.

Cosplay

Cosplay  adalah kata-kata bahasa Jepang yang dibuat dari menggabungkan dua kata dari bahasa inggris (wasei-eigo) “costume” dan “play”.Cosplay merupakan sebuah pertunjukan seni di mana para pesertanya menggunakan kostum dan aksesori yang menunjukkan secara spesifik suatu karakter atau ide. Pada umumnya cosplay mengacu pada manga dan anime, komik, manhwa, video games, penyanyi dan musisi, serta film.

Istilah cosplay diciptakan oleh Nov Takahashi pada tahun 1984 ketika menghadiri sebuah konvensi sci-fi di Los Angeles. Takahasi terinspirasi daricostume masquerade dan menulisnya dalam majalah sci-fi Jepang yang kemudian menyebar dengan cepat di Jepang sebagai sebuah pertunjukan seni yang baru. Tidak sedikit orang yang beranggapan bahwa cosplay berasal dari Jepang, namun pada kenyataannya hal tersebut tidak sepenuhnya benar. Forrest J. Ackerman menginspirasi fan-costuming di seluruh dunia ketika pertama kali mengenakan kostum futuristik yang dibuat oleh Myrtle R. Douglas pada konvensi dunia pertama dalam bidang Science Fiction pada tahun 1939 di Caravan Hall, New York.

Sejak saat itu istilah cosplay telah menyebar ke negara-negara di seluruh dunia seperti Filipina, Cina, Italia, Perancis, Meksiko, Brazil, Rusia, Kanada, dan negara-negara lainnya. Meskipun banyak negara yang berhasil menghasilkan kreasi-kreasi yang hebat dalam kostum namun Jepang merupakan negaraeksportir terbesar dalam hal cosplay yang berkualitas. Jepang berhasil membawacosplay ke tingkat yang baru di mana Jepang berhasil mengubahnya ke dalam bentuk seni yang menginspirasi para cosplayer di seluruh dunia.

Nah, bagaimana macam-macam kebudayaan Jepang dari yang reguler hingga yang terkenal. Sangat banyak dan menarik bukan? Demikian informasi mengenai Macam-Macam Kebudayaan Jepang. Semoga bermanfaat.

One comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *