Tahun 2014 Jadi Periode Paling Sedikit Kelahiran di Jepang

Tahun 2014 Jadi Periode Paling Sedikit Kelahiran di Jepang

Tahun 2014 Jadi Periode Paling Sedikit Kelahiran di Jepang – jepang sedang dilanda krisis penduduk yang serius. Bahkan Negara Jepang Memiki Lansia yang lebih banyak Daripada Anak Muda.

Jika Indonesia masih berusaha untuk menekan laju pertumbuhan penduduknya dengan program keluarga berencana (KB), lain halnya di Jepang. Di Negeri Sakura itu jumlah kelahiran bayi justru semakin sedikit sehingga menimbulkan kecemasan.

Kementerian Kesehatan Jepang mengatakan di tahun 2014 jumlah kelahiran bayi yang ada sekitar 1.001.000 kelahiran. Jumlah tersebut 9 ribu lebih sedikit dari tahun 2013 dan merupakan jumlah kelahiran terkecil sepanjang sejarah Jepang.

Tahun 2014 adalah tahun keempat berturut-turut penurunan jumlah kelahiran. Sementara itu di lain sisi, data jumlah kematian semakin meningkat. Tahun lalu tercatat ada sekitar 1,3 juta kematian, lebih banyak dari jumlah kelahiran, ini berarti populasi total Jepang berkurang tiap tahun.

Beberapa ahli memperkirakan jika kondisi ini berlanjut pada tahun 2050 populasi jepang bisa hanya sekitar 97 juta orang. Jumlah tersebut 30 juta lebih sedikit dari populasi yang ada saat ini.

Para ahli memperingatkan penurunan jumlah populasi akan berdampak buruk bagi Jepang dalam berbagai hal. Dampak langsung yang mungkin bisa dirasakan adalah penurunan jumlah produksi dan pertumbuhan ekonomi negara.

Penurunan jumlah populasi ini dikatakan ahli bisa terjadi karena:

  • Meningkatnya biaya melahirkan dan membesarkan anak
  • Meningkatnya jumlah wanita pekerja
  • Meningkatnya rata-rata usia nikah
  • Meningkatnya jumlah orang dewasa yang tidak menikah
  • Perubahan lingkungan rumah dan adat sosial

“Jumlah wanita dengan usia reproduktif saat ini semakin berkurang,” ujar Kementerian Kesehatan Jepang seperti dikutip dari BBC pada Jumat (2/1/2015). (via detik.com)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *