Masih ingat bencana Gampa dan Tsunami 2011 di Jepang? Sudah dua setengah tahun sejak bencana gampa dan tsunami besar melanda Jepang, namun masih ada sekitar 2.654 jiwa yang masih belum ditemukan, dan diasumsikan telah mati. Polisi dan penjaga pantai Jepang melakukan pencarian besar-besaran pada hari rabu untuk memberikan kabar penutupan kepada keluarga mereka yang diyakini menjadi bagian dari korban tsunami.
Sekitar 90 pencari pergi menelusuri garis pantai dan perairan di Disttik Onahama prefektur Fukushima, yaitu sekitar 50 kilometer di selatan Pembangkin Listrik Tenaga Nuklir Fukushima, lokasi kecelakaan nuklir terburuk di dunia setelah Chernobyl. Hiroshi Kuno, kepala polisi kantor polisi Iwaki Higashi, mengatakan mereka melakukan pencarian ini untuk menemukan orang hilang atau bahkan barang-barang mereka. Kelompok-kelompok lain juga telah membuat pencarian yang sama di daerah lain dari Timur Laut Jepang. Seluruh pantai telah dicari berkali-kali sebelumnya, namun para pejabat ingin memastikan mereka tidak mengabaikan sesuatu atau meninggalkan satu batu pun terlewat. Namun, beberapa dari korban sudah menerima kenyataan bahwa sanak saudara mereka yang hilang ini mungkin tidak akan pernah ditemukan.
Sekitar 15.883 jiwa secara resmi dikonfirmasi telah meninggal pada bencana tahun 2.011, belum termasuk yang masih hilang. Sebagian besar berasal dari Prefektur Miyagi, sebagai daerah yang paling parah terkena bencana, selanjutnya Iwate dan Fukushima. Sementara itu tidak ada korban meninggal langsung akibat krisis nuklir di pabrik, pemerintah Jepang menambahkan korban lain 2.688 jiwa, sebagian besar akibat stres dan kondisi terkait evakuasi lainnya. Masih ada lebih dari 300.000 orang yang tinggal di perumahan sementara. Ada juga sejumlah besar kaum muda dan keluarga yang secara permanen meninggalkan daerah bencanan untuk memulai kehidupan mereka di tempat lain di dalam Jepang atau luar Jepang.