Otoritas Jepang menampung ribuan tuna wisma setelah penutupan warung internet atau warung internet di beberapa kota besar.
Para tunawisma akan ditampung di hotel sebagai tempat tinggal untuk beberapa waktu mendatang.
Dilansir dari BBC, warung internet atau warung internet telah menjadi tujuan bersama bagi mereka yang tidak memiliki rumah.
Kafe sering buka sepanjang waktu dan banyak yang memiliki bilik atau bilik pribadi, kamar mandi dan hiburan, seperti permainan di komputer.
Tetapi bisnis telah diperintahkan untuk ditutup untuk membantu mengekang penyebaran virus korona.
Jepang memiliki tingkat tunawisma yang rendah dibandingkan dengan banyak negara maju lainnya. Tercatat, sekitar lebih dari 4.000 “pengungsi warnet” berada di ibu kota, Tokyo.
Pejabat setempat mengatakan mereka telah mulai menyediakan perumahan bagi para tunawisma di kamar hotel dan akomodasi sementara lainnya.
Di kota Saitama, misalnya, pihak berwenang juga menyulap sebuah gedung olahraga untuk menampung sekitar 200 orang tunawisma di dalamnya.
Kazuhiro Gokan, seorang konsultan yang merupakan anggota kelompok pendukung tunawisma setempat, mengatakan banyak orang ditolak karena kesalahpahaman dengan para manajer.
Dikutip dari BBC Senin, 13 April, Jepang memiliki jumlah kasus Corona yang relatif kecil dibandingkan dengan negara lain.
Tercatat, 6.748 kasus dikonfirmasi dan 108 kematian terkait virus, Minggu (12/4/2020). Namun, ada kekhawatiran gelombang baru-baru ini di Tokyo.
Paris dan London dulu
Selain Jepang, inisiatif yang sama dilakukan di Paris dan London bulan lalu.
Dilansir dari Business Traveler u, Pemerintah Prancis telah membuka kamar hotel bagi para tunawisma selama pandemi Covid-19.
Menteri Perumahan Julien Denormandie mengumumkan langkah itu pada hari Rabu (15/3/2020).
Media Prancis LeFigaro juga melaporkan, grup hotel Accor, menjanjikan 600 kamar di seluruh negeri.
Kebijakan ini akan menelan biaya pemerintah 50 juta euro atau setara dengan Rp860 miliar.
Diperkirakan ada 250.000 orang tunawisma di Prancis. Prancis meningkatkan langkah ini awal pekan ini.
London juga mengikuti jejaknya, di mana ia meluncurkan uji coba awal untuk mengakomodasi para tunawisma pada akhir Maret.
Ada sekitar 300 kamar di London yang disediakan untuk isolasi diri bagi para tunawisma.
Mereka juga berkolaborasi dengan IHG atau InterContinental Hotels Group dan operator hotel lainnya untuk menyediakan beberapa kamar hotel bagi para tunawisma.
Pendanaan untuk pengaturan kamar akan disediakan oleh kantor Pemerintah dan Walikota.
Tim ini juga bekerja dengan pengemudi dan aplikasi taksi seperti FreeNow dan Gett untuk mengangkut orang-orang tunawisma dan kemudian mengantarkan mereka ke layanan pendukung seperti hotel.
sumber : https://travel.kompas.com/read/2020/04/13/112900127/cegah-virus-corona-jepang-tampung-tunawisma-di-hotel?page=all