5 Fakta Seputar Bunuh Diri di Jepang – Tentunya kalian pernah mendengar tentang banyaknya kasus bunuh diri di Jepang. Bahkan ada hutan yang dinobatkan sebagai tempat favorit masyarakat Jepang untuk melakukan bunuh diri. Wajar jika Jepang diketahui sebagai negara yang masyarakatnya gemar bunuh
Jika suatu hari Kamu berjalan ke stasiun kereta api di Tokyo dan melihat adanya penundaan jadwal keberangkatan kereta yang disebabkan oleh “kecelakaan tubuh” lalu kejadian tersebut berulang dalam waktu mingguan. Hal ini pasti akan membuat Kamu berpikir bahwa Jepang adalah negara yang banyak terjadi kasus bunuh diri.
Memang benar Jepang negara dengan penduduk yang banyak melakukan aksi bunuh diri. Tapi, itu tidak seburuk pemberitaan media Barat yang Kamu percayai. Berikut akan dijelaskan bagaiman fakta bunuh diri di Jepang.
5 Fakta Seputar Bunuh Diri di Jepang
1. Negara yang paling banyak penduduk Bunuh diri bukan Jepang, melainkan GreenLand
Jepang memang pernah menempati peringkat teratas di dunia dalam bunuh diri di masa lalu, sekarang peringat teratas tersebut dipegang oleh Greenland, yang menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Greenland adalah negara di mana rata-rata 83 dari 100.000 orangnya mengakhiri hidup mereka sendiri pada tahun 2011. persentasi bunuh diri di Jepang rata-rata 21.4 pada tahun 2013, yaitu tahun terakhir dengan data yang tersedia.
2. Kasus bunuh diri di Jepang terus menurun
Sejak tahun 2009, angka orang bunuh diri di Jepang terus menurun hingga mencapai angka 21.4 di tahun 2013. Sementara itu, bunuh diri masih jauh dan penyebab utama kematian di kalangan kaum muda di Jepang, statistik yang sebenarnya tidak menakutkan seperti yang sering orang bicarakan. Dengan rendahnya tingkat kejahatan menggunakan kekerasan di Jepang dan kematian oleh sebab-sebab alamiah sebenarnya rendah dalam usia-usia remaja, menurunnya populasi sebenarnya disebabkan oleh faktor keselamatan tempat di seluruh Jepang bukan karena bunuh diri.
3. Tokyo bukan pusat tempat melakukan bunuh diri
Meskipun Tokyo sering disebut sebagai kota yang dingin, kota megalopolis yang tidak perasaan dan kesepian, tempat dimana pekerja yang hidupnya terbebani masalah finansial dan hanya bisa menutup diri, Tokyo tidak benar-benar kota bunuh diri di Jepang. Faktanya menurut data tahun 2013, prefektur Iwate merupakan tempat yang paling banyak dilakukannya bunuh diri dengan 27.47 dari 100.000 orang bunuh diri di prefektur ini.
4. Penyebab Bunuh Diri
Budaya malu di Jepang menyumbang penyebab alasan masyarakat Jepang bunuh diri. Masalah keuangan, patah hati, perceraian, utang dan kebangkrutan adalah beberapa alasan paling umum untuk bunuh diri di Jepang.
5. Bunuh diri dengan menabrakkan diri ke kereta api sebenarnya sangat langka
Menurut WHO, mayoritas kasus bunuh diri di Jepang adalah dengan gantung diri. Data tahun 2003 menyebutkan hanya sekitar 2.1% pria dan 3.6% wanita yang bunuh diri dengan cara menabrakkan diri ke kereta. Overdosis, gantung diri, melompat dari bangunan dan tenggelam disengaja adalah metode yang lebih umum di tahun yang sama. Berikut persentase cara teravorit bunuh diri di Jepang
Persentase Cara bunuh diri di Jepang :
Pria
- Gantung diri (66.4%)
- Gas (13.3%)
- Melompat (7,1%),
- Obat-obatan (3.3%)
- Tenggelam (2.3%)
- Lainnya (5.8%)
Wanita
- Gantung diri (58.9%)
- Melompat (12,8%)
- Obat-obatan (6.7%)
- Tenggelam (6,7%)
- Gas (4,8%)
- Lainnya (6.5%)
- http://japanifo.blogspot.com/2014/06/5-fakta-tentang-kasus-bunuh-diri-di.html
- http://todaynippon.com/lifestyle/3836