Kita pasti sudah tidak asing lagi dengan arsitektur Jepang. Gayanya sederhana tapi hangat, mungkin bisa dibawa ke dalam rumah.
Karena sebenarnya mengadaptasi gaya arsitektur Jepang bisa dilakukan dengan cara yang mudah.
Berikut lima tips menghadirkan elemen arsitektur Jepang ke dalam hunian, seperti dilansir Times of India, Jumat (19/3/2021).
1. Tatami
Sebagian besar dari kita telah melihat bahwa salah satu fitur umum dari rumah Jepang mana pun adalah tikar Tatami. Ini adalah anyaman tikar jerami tebal berukuran sekitar satu kali dua meter dan secara tradisional digunakan secara eksklusif oleh orang kaya dan bangsawan Jepang.
Aroma halus dari tatami berpadu dengan kayu, menciptakan aroma unik yang merupakan elemen penting dari arsitektur tradisional Jepang.
Perasaan terbuka dari ruang tatami menciptakan lingkungan yang bagus untuk meditasi dan mendapatkan ketenangan pikiran.
Dalam budaya tradisional Jepang, ruang tatami sering digunakan sebagai tempat untuk mengadakan upacara minum teh, menjamu pengunjung, atau menjadi tuan rumah altar keagamaan.
Musim panas yang panas dan lembab di Jepang mirip dengan musim panas di Indonesia. Sehingga ruang Tatami bisa menjadi tempat yang tepat untuk menghilangkan panas.
Tikar ini dapat digunakan di lounge atau sebagai area duduk santai di mana Anda dapat menikmati teh pagi.
2. Taman kering Jepang
Taman kering Jepang, juga dikenal sebagai taman zen. Taman ini terbuat dari batu pasir dan lumut dalam berbagai komposisi, dengan setiap elemen mewakili makna baru.
Bergantung pada penempatannya, bebatuan yang disusun dalam berbagai ukuran dapat mewakili air terjun sedangkan kerikil yang disimpan di sepanjang bebatuan mewakili air yang mengalir. Ruang-ruang ini menonjolkan keindahan kehampaan dan sekali lagi merupakan tempat yang bagus untuk bersantai.
Taman kering Jepang bisa menjadi pilihan yang bagus untuk penghuni yang benar-benar tertarik untuk memiliki ruang zen di dalam ruangan tetapi khawatir tentang serangga dan lalat yang tertarik dengan keberadaan tanaman.
3. Pemanfaatan kayu dan bambu
Kayu adalah arsitektur paling menonjol pada rumah bergaya Jepang. Hal ini dikarenakan Jepang merupakan daerah yang rawan gempa, sehingga penyesuaian kemudian berpengaruh pada gaya rumah yang mereka terapkan.
Salah satu ciri unik yang terdapat di Jepang adalah papan kayu yang tidak menggunakan paku atau sekrup. Namun papan kayu ini dilengkapi dengan lekukan yang bisa bertahan bahkan setelah puluhan tahun.
Bambu adalah bahan utama lain yang terlihat di sebagian besar arsitektur Jepang dan banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Ini adalah bahan yang berkelanjutan, serta menyenangkan secara estetika.
4. Rumah
Beranda atau yang disebut engawa dalam bahasa Jepang, ada di sekitar rumah. Beranda dibuat sebagai penghubung antara interior dan eksterior, yang menyatukan manusia dan alam.
Anda bisa membuat beranda di sekitar rumah. Anda juga bisa memanfaatkan teras ini untuk meletakkan lampu lantai pada pajangan, atau tanaman dalam ruangan.
5. Kain kasa dan pintu geser
Elemen umum di sebagian besar rumah Jepang adalah sekat kertas beras, atau sekat shoji. Jenis sekat atau pintu ini dapat dengan mudah diimplementasikan pada desain hunian.
Shoji berfungsi seperti pembatas dengan tetap menjaga keterbukaan di dalam ruangan. Dapat juga digunakan dengan mengaplikasikan kaca di bagian luar dan kertas beras di bagian dalam yang meningkatkan daya tahannya.
Ikatan dengan alam adalah sesuatu yang menyatu dengan baik dengan arsitektur negeri Sakura. Dan alam merupakan sesuatu yang dirindukan oleh banyak orang, terutama yang tinggal di perkotaan.
Dengan menggunakan beberapa elemen dari arsitektur Jepang kita tidak hanya bisa menciptakan rumah yang lestari dan ramah lingkungan tetapi juga bisa selangkah lebih dekat dengan alam.