Enam Sistem Pendidikan Unik di Jepang

Keunikan Sistem Pendidikan di Jepang

Sistem pendidikan Jepang direformasi setelah Perang Dunia II. Dari Sistem lama 6-5-3-3 diubah menjadi sistem 6-3-3-4 (6 tahun SD, 3 tahun SMP, 3 tahun SMA dan 4 tahun Universitas ) dengan mengacu ke sistem Amerika. The gimukyoiku????(wajib pendidikan) periode waktu adalah 9 tahun, 6 di shougakkou???(SD) dan 3 di chuugakkou???(SMP).

Jepang memiliki salah satu populasi berpendidikan terbaik di dunia, sehingga menarik untuk kita perhatikan apa yang unik dari pendidikan di Jepang. Dirangkum dari Life Hack, inilah beberapa sistem pendidikan yang berlaku di Jepang:

  1. Tidak ada ujian selama tiga tahun pertama

Teori yang menyatakan bahwa siswa di Jepang tidak diberikan ujian hingga menginjak di tahun keempat adalah dihabiskan untuk mengajarkan anak-anak yang baru tumbuh, tentang sopan santun. Menurut budaya Jepang, mengajarkan etika kepada generasi muda lebih penting ketimbang melakukan sederetan tes ujian. Karakter awal si anak harus diajarkan sejak dini demi kelancaran proses belajar nanti. Praktek bagaimana menghormati orang lain juga diajarkan di kelas, yakni para siswa harus belajar bagaimana cara memperlakukan orang tua, guru, dan orang lain.

Baca Juga : Kehidupan Anak Sekolahan di Jepang

  1. Tidak ada petugas kebersihan

Siswa-siswa di Jepang harus membersihkan kelas mereka sendiri. Kebiasaan ini dibangun untuk membentuk kerjasama tim, membagi tanggung jawab, dan mengembangkan kepekaan terhadap sekitar.

baca Juga : Foto Bus Sekolah Unik Di Jepang

  1. Ada standar menu makanan

Selain karena alergi dengan makanan berat, siswa-siswa di Jepang juga disajikan menu standar untuk makanan yang mereka konsumsi. Para siswa diajarkan menjaga kesehatan dengan memperhatikan kualitas dan porsi makanan. Menu yang disediakan pun selain berasal dari bahan-bahan segar lokal, juga dibuat oleh tangan koki terlatih dan ahli kesehatan.

  1. Sekolah umum mengajarkan seni tradisional

Di jepang, para siswa diajarkan kesenian tradisional, seperti Shodo (tulisan kaliografi Jepang) dan haiku (sejenis gaya pembuatan puisi). Shodo menuntut siswa menulis huruf Kanji dan Kana dengan menggunakan pena bambu yang dioleskan tinta pada ujungnya.

Baca Juga : Kehidupan Sekolah di Jepang

  1. Mahasiwa mengenakan seragam ke universitas

Mahasiwa mengenakan seragam? Di Indonesia mungkin agak jarang. Tapi di Jepang, mulai dari SMP hingga universitas, diwajibkan mengenakan seragam. Ada beberapa standar untuk seragam, di antaranya: gaya militer, seragam hitam untuk anak-anak, seragam pelaut blus dan rok untuk anak perempuan.

Meskipun terlihat kaku, namun ada point penting di balik aturan standar seragam ini. Menurut mereka (orang Jepang), ketika menggunakan seragam yang sama, maka rasa memiliki terhadap sesama akan lebih besar.

Tidak hanya soal seragam, siswa di Jepang juga dibatasi dalam berpenampilan, mulai dari ransel, make up, hingga gaya rambut.

sumber : jurnas.com

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *