Mahasiswa Indonesia Ini Bikin Skripsi Tentang Penggemar JAV – JAV adalah singkatan dari Japanese Adult Video (film dewasa Jepang dengan konten pornografis.) Tentu saja pnelitian ini sangat jarang terdengar ataupun terpikirkan, tapi ini dilakukan oleh mahasiswa UGM (Universitas Gadjah Mada) Indonesia.
Skripi tersebut ditulis oleh Muhammad Naufal R dan dibuat dengan bantuan dosen pembimbing Yayan Suyana, S. S, M. A. , Sang penulis mencoba meneliti bagaimana empat orang narasumber dalam skripsi ini (yang mana keempatnya juga mahasiswa UGM) bisa mengenal, terpapar, dan menyukai JAV. Juga ditulis dalam abstrak tersebut bagaimana JAV dianggap sebagai “sesuatu yang dikonsumsi dan dinikmati bersama dalam sebuah grup.”
Berikut cuplikan isi abstract skripsi tersebut:
Dari hasil rangkuman, diperoleh fakta menarik bahwa narasumber mengenal JAV “sebagai salah satu kebudayaan Jepang” berkat pengaruh internet, walau ada salah satu yang mengaku membeli langsung JAV tersebut dari Jepang.
Berikut intisari skripsi tersebut :
Japan Adult Video atau yang biasa disingkat dengan JAV, merupakan salah satu produk budaya Jepang yang memiliki sejarah panjang dalam perkembangannya. Setelah kemunculan teknologi internet, setiap orang dapat menikmati konten dari negara lain tanpa memerlukan biaya yang tinggi dan waktu yang panjang. Kemudahan yang ditawarkan oleh internet ini tentunya juga berlaku pada JAV, sehingga sampai sekarang JAV justru terkenal luas di kalangan masyarakat Indonesia terlepas dari status Indonesia sebagai negara yang melarang pornografi. Hadirnya JAV di tengah masyarakat Indonesia, tentunya menjadi polemik sendiri bagi pemerintah Indonesia. Banyak pihak yang menyoroti lemahnya proteksi pemerintah terhadap pengaruh luar. Terlepas dari sisi tersebut, JAV justru menjadi bentuk hiburan baru di kalangan para penggemarnya. Berdasarkan hasil penelitian secara studi kasus yang telah dilakukan kepada keempat informan, semuanya justru menganggap JAV merupakan sebuah tontonan dewasa yang memiliki tingkat kreatifitas yang lebih tinggi daripada konten-konten dewasa yang telah lebih dulu hadir di Indonesia. Selain itu, JAV hadir sebagai pola baru dalam interaksi antar sesama pengggemar, yang menurut John Storey, umumnya penggemar berkelompok dalam menikmati sesuatu, namun pada kasus JAV, para penggemarnya cenderung menikmati JAV secara narsistik, dan berkelompok hanya untuk saling bertukar koleksi demi memenuhi kebutuhan.
sumber : kaskus