Dengan semua mata tertuju pada tokyo olympic games 2020, maka dari itu pemerintah metropolitan Tokyo akan memulai promosi tour menggunakan bot untuk menarik para wisatawan asing pada awal tahun fiskal yang dimulai pada tanggal 1 April. Pemerintah Metropolitan akan meluncurkan sebuah website yang berisi informasi tentang transportasi boat dalam beberapa bahasa dan juga akan mengembangkan sebuah rute baru antara Bandara Haneda dan daerah daratan di mana apa tempat perlombaan Olympic akan dibangun. Pemerintah Metropolitan bertujuan untuk meningkatkan jumlah wisatawan asing dengan memperlihatkan pesona baru ibu kota. Menurut pemerintah Metropolitan, terdapat 13 rute reguler yang menghubungkan bandara Haneda, odaiba, asakusa dan beberapa lokasi lainnya dalam ibukota, dengan sekitar 60 layanan yang dioperasikan setiap hari dari 4 perusahaan. Tur perahu yang berbeda dan perahu yakatabune-pleasure, di mana penumpang dapat menikmati makan dan minum, juga tersedia. Website yang dibangun untuk wisatawan yang akan diluncurkan oleh pemerintah metropolitan komprehensif akan memberikan informasi tentang rute, jadwal dan tarif yang akan dikenakan. Peta dan foto juga akan diposting di website untuk menampilkan pesona Tokyo sebagai kota air. Informasi akan dalam bahasa Jepang, Inggris, Cina dan Korea.
Pemberhentian baru di Tsukiji
Pemerintah akan memanfaatkan buat bukan hanya untuk memikat wisatawan saja tetapi juga sebagai alat transportasi. Ini telah dimulai sebuah proyek untuk mengeruk sungai Ebitorikawa, di sisi barat dari Haneda, dengan kedalaman sekitar tiga meter untuk mengamankan rute terpendek dari bandara ke pusat kota Tokyo. Jika rute baru dibuka, jarak perjalanan ke Rainbow Bridge dapat dipersingkat dari sekitar 20 kilometer menjadi sekitar 13 kilometer.
Sumber pariwisata baru
Transportasi menggunakan boat telah dikembangkan sejak zaman Edo (1603 – 1867). Menurut survei dari wisatawan asing yang dilakukan oleh pemerintah metropolitan pada tahun fiskal 2013, yang membolehkan memilih beberapa jawaban, 76,4 persen mengatakan mereka menggunakan kereta api, 62,2 persen menggunakan kereta bawah tanah dan 31,5 persen menggunakan taksi. Sebaliknya, hanya 1,7 persen mengatakan mereka menggunakan perahu, termasuk boat yakata-bune pleasure.
“Boat transportasi akan menjadi sumber daya baru untuk menyampaikan pesona Tokyo jika dibuat terkenal di kalangan wisatawan,” kata seorang pejabat dari pemerintah metropolitan.
sumber : the-japan-news