Dari survei yang dilakukan Expedia Jepang, lagi-lagi Jepang terpilih menjadi negara dengan tingkat kelelahan bekerja tertinggi di dunia. Fakta tersebut tidak mengejutkan warga disana, toh faktanya mereka memang memiliki etos kerja yang tinggi. namun ada beberapa dari mereka yang tidak senang karena memang harus menjalani hidup dengan bekerja sangat keras.
Pengorbanan waktu dan energi mereka setidaknya berdampak pada majunya kehidupan di Jepang. Namun hal tersebut membuat warganya tidak memiliki banyak waktu untuk menikmati hidupnya. Tidak heran banyak warga yang melakukan aksi bunuh diri disana.
Faktanya Jepang memberlakukan sistem libur 18-20 hari setahun. Namun, stereotip pekerja Jepang yang super bekerja keras masih saja tinggi dari waktu ke waktu.
Hasil survei dengan pekerja-pekerja Jepang di 24 negara di dunia menunjukkan ada 39 persen pekerja Jepang yang mengambil cuti tahunan mereka. Artinya, jika ada jatah libur 18-20 hari dalam satu tahun, pekerja Jepang hanya mengambil libur 7 hari saja dalam setahun. Etos kerja mereka memang sangat tinggi.
Jika mereka mengambil libur pun bukan karena ingin bersenang-senang atau bersantai. Melainkan karena sakit sehingga membutuhkan waktu beristirahat.
Seorang netizen (orang yang sering menjelajahi dunia maya) di Jepang menceritakan kisahnya bekerja di Jepang, jika ada pekerja meminta cuti pada bosnya. Artinya pekerja tersebut sudah siap untuk dimarahi bosnya. Pekerja harus memiliki alasan yang kuat untuk dapat meminta cuti. Seorang netizen lainnya menambahkan, ia pernah diberikan izin cuti dengan memberikan alasan bahwa anaknya sedang sakit.
Negara selanjutnya yang menempati posisi kedua sebagai negara dengan tingkat kelelahan tertinggi lagi-lagi di pegang oleh negara Asia, yaitu Korea Selatan. Rata-rata pekerja disana mengambil cuti 7 hari saja dalam setahun. Sangat jauh berbeda dengan Prancis dan Brasil, negara dengan pekerja yang rata-rata menghabiskan penuh 30 hari jatah cuti mereka per tahun.
Nah sekarang bagaimana dengan kita?