Tidak ada lagi hiruk pikuk di sejumlah kota besar di Jepang. Banyak toko tutup. Sangat sedikit pejalan kaki terlihat. Jepang sekarang tenang.
Jepang memang sekarang memasuki fase baru. Pemerintah di sana secara resmi memberlakukan keadaan darurat untuk menangani jenis baru wabah virus korona.
Dilansir dari Kyodo News, Rabu, 8 April, banyak mal tutup. Isetan Mitsukoshi Holdings Ltd. menutup semua dari enam department store Mitsukoshi dan Isetan di wilayah metropolitan. Sementara toko Matsuya Co. area perbelanjaan Tokyo Ginza juga ditutup.
Pusat-pusat bisnis di Tokyo, Osaka, dan lima prefektur lainnya, juga memutuskan untuk tutup hingga 6 Mei. Tetapi supermarket, toko obat, dan sejumlah tempat lain yang menyediakan layanan penting, masih terbuka. Termasuk beberapa department store yang menjual makanan.
Tempat-tempat hiburan seperti bioskop, arena bowling dan toko-toko di dalam gedung stasiun, praktis ditutup. Beberapa restoran seperti McDonald’s dan Starbucks tidak lagi menjalankan sistem layanan 24 jam.
Moda transportasi di Jepang masih berlangsung. Tetapi jumlah penumpang kereta dan bus telah menurun secara dramatis.
“Pada pagi hari biasa, lalu lintas sangat sibuk di sini, tetapi saya merasa ada lebih sedikit penumpang (hari ini),” kata orang Jepang di depan Stasiun JR Yurakucho di pusat Tokyo.
Memang tidak semua karyawan hanya tinggal di rumah. Beberapa pekerja masih memiliki aktivitas di luar rumah. Tetapi biasanya karena bisnis yang penting.
“Saya berharap ini berakhir dengan cepat sehingga kita bisa keluar dengan bahagia,” kata warga negara Jepang lainnya.