PERNIKAHAN umumnya dirayakan dengan mengundang keluarga dan banyak teman. Begitu juga dengan perayaan pernikahan di Jepang.
Rangkaian acara sakral mulai dari akad nikah hingga resepsi mengundang banyak tamu. Tentu saja persiapan finansial harus dilakukan karena biaya pernikahan yang cukup mahal.
Tidak bisa dipungkiri bahwa perayaan pernikahan membutuhkan banyak modal. Bahkan tamu pernikahan di Jepang pun unik dalam hal menghadiri pernikahan. Diketahui, para tamu undangan terbiasa memberikan amplop dalam jumlah besar atau “menyumbangkan” uang kepada kedua mempelai.
Sesuatu yang unik terjadi di Jepang. Seorang TikToker dengan akun @kentakenta3 mengungkapkan bahwa orang yang menghadiri pernikahan di Jepang umumnya memberikan amplop minimal tiga juta (jika dikonversi ke Rupiah).
Dan yang terpenting, Anda harus memberikan amplop dengan nomor ganjil. Seperti tiga juta, lima juta, tujuh juta, atau sembilan juta, atau bahkan lebih, asalkan bukan bilangan genap.
Jadi mengapa tidak memberikan uang dengan nominal genap? Orang-orang di Jepang percaya bahwa angka genap tidak baik, dikhawatirkan dapat menyebabkan perpisahan atau perceraian. Jadi kalau mau kasih amplop harus nominal ganjil.
baca juga : Kisah Perjuangan Hiro, Mualaf Jepang Menikah Dengan Muslimah Kalimantan
Lalu, kenapa di Jepang tamu undangan tidak diperbolehkan memberikan amplop hanya satu juta padahal nominalnya ganjil? Kenta mengatakan nominal tersebut dinilai sangat kecil dan tidak sebanding dengan anggaran yang dikeluarkan untuk persiapan resepsi pernikahan.
Menurutnya, acara pernikahan di Jepang membutuhkan makanan dan dekorasi yang menghabiskan banyak budget.