Kota Otsu di Prefektur Shiga telah mengumumkan peluncuran “layanan konsultasi intimidasi” yang akan dapat digunakan melalui aplikasi sosial media Line, sehingga para siswa dapat memanfaatkan – layanan konsultasi pertama oleh pemerintah kota di Jepang.
Walikota Otsu Naomi Koshi mengatakan: “Saya ingin menciptakan lingkungan di mana anak-anak dapat dengan mudah mencari bantuan tentang intimidasi dan pelecehan,” laporan Sankei Shimbun.
Selama ini, siswa lebih sering menghubungi teman mereka menggunakan SNS (layanan jejaring sosial) seperti Line daripada menelepon mereka di ponsel mereka. Operator layanan “konsultasi intimidasi” online berharap hal ini memungkinkan siswa untuk berkonsultasi dengan konselor dengan nyaman saat mereka membutuhkan bantuan.
Konsultasi bisa mengirimkan tulisan, foto bahkan film misalnya bukti adanya buli kepada seseorang ke tempat konsultasi tersebut. Dengan informasi tersbeut pihak otoritas bisa segera mengambil tindakan antisipasi supaya buli tidak terjadi dan bahkan lebih jauh anak yang di buli tidak mengambil tindakan bunuh diri.
Banyak kasus terjadi bunuh diri pelajar Jepang seperti yang terjadi di Otsu-shi, perfektur Shiga belum lama ini. Pelajar SMP bunuh diri akibat di buli enam tahun lalu, meninggal bunuh diri. Demikian pula seorang pelajar kelas 3 SMP Yoshihiro Kawamura (15) SMP Kachou Kota Nankoku Perfektur Kochi, awal tahun ini meninggal bunuh diri akibat di buli temannya.
Konsultasi lewat LINE ini secara penuh dan resmi akan dibuka bagi umum mulai November 2017. Namun persiapan dan uji coba sudah mulai dilakukan saat ini. Konsultasi lewat medsos ternyata 20 kali lipat lebih banyak saat ini ketimbang lewat telepon.
“Itulah sebabnya pembukaan konsultasi lewat LINE mulai dibuka tahun ini karena tampaknay mudah dilakukan oleh banyak pelajar di Jepang dan bisa dilakukan 24 jam per harinya.”
sumber : https://japantoday.com/category/national/otsu-to-become-1st-city-nationwide-to-launch-bullying-consultation-via-line