Tips Sukses Ala Orang Jepang yang Bernilai Islami

JEPANG saat ini berada pada jajaran negara maju di dunia, baik di bidang teknologi maupun ekonomi. Semua itu tidak terlepas dari budaya 5S yang melekat dengan keseharian orang Jepang, di rumah maupun di lingkungan kerja. Budaya 5S terdiri dari Seiri (kerapihan), Seiton (keteraturan), Seiso (Bersih), Seiketsu (Standarisasi), dan Seisuke (Disiplin Diri).
Penerapan budaya 5S di tempat kerja sangat berkaitan dengan aspek visual dan efisiensi guna menghasilkan produktivitas tinggi.
Budaya atau metode 5S pertama kali dikembangkan oleh Toyota Motor Corporation untuk mewujudkan tempat kerja yang terorganisir dan memiliki visual yang baik merupakan sebagai syarat bagi berjalannya proses produksi yang lebih lancar dan efisien. Seiring waktu, metode 5S digunakan di berbagai organisasi secara luas. Selain itu 5S juga dapat diterapkan di bidang pendidikan dan keseharian karena mendorong kebiasaan higienis sejak dini.
Kiat Sukses Orang Jepang yang Sangat Islami
Konsep 5S bisa diadopsi seorang muslim untuk meraih kesuksesan. Bagi seorang Muslim, kesuksesan dalam hal ini tidak hanya berupa materi, melainkan bertakwa dan meraih rida Allah SWT dengan menjalankan segala perintah dan menghindari larangannya. Kesuksesan juga berarti memiliki kesucian diri dan jiwa.
Pada akhirnya, ukuran kesuksesan bagi seorang Muslim adalah ketika mendapatkan kebahagiaan baik di dunia maupun akhirat.
Berikut adalah penjabaran dari aspek-aspek 5S.
  • Seiri berarti kerapihan, menetapkan sesuatu pada tempatnya, dan dalam Islam itu yang disebut adil atau dalam pengamalannya membuat waktu menjadi efisien. Kadang-kadang kita disibukkan mencari sesuatu karena benda itu tidak disimpan tidak pada tempatnya. Berapa banyak waktu yang terbuang hanya untuk mencari sesuatu, karena tidak disimpan pada tempatnya, seperti sibuk mencari kunci motor, kunci mobil, sepatu, kaos kaki atau hal-hal yang dibutuhkan? Semua itu menjadi membuang banyak waktu. Seiri atau kerapihan juga berarti membuang semua benda yang tidak terpakai seperti barang bekas dan sampah dari tempat kerja. Setiap benda pasti memiliki tempatnya sendiri, sehingga ketika setelah digunakan maka langsung dikembalikan kembali ke tempatnya. Dengan melakukan hal ini, seseorang akan lebih mudah untuk menemukan kembali barang yang dicarinya.
  • Seiton berarti berurutan atau sesuai aturan. Dalam aktivitas sehari hari orang Jepang pandai menentukan prioritas, seharusnya muslim mempunyai prinsip seperti ini, sebagai muslim dihadapkan berbagai pilihan aktivitas, tidak mungkin semua dikerjakan, ada wajib, sunnat, mubah, makruh dan haram, kerjakan yang wajib, sunat, muslim meninggalkan yang makruh, mubah apalagi yang haram. Dihubungkan dengan apa yang kita lakukan Allah harus rida. Sebelum melakukan sesuatu, harus dibuat pertanyaan, apakah yang akan saya lakukan akan diridai oleh Allah?
  • Seiso  berarti kebersihan. Dalam praktiknya dilakukan dengan menjaga kebersihan lingkungan kerja. Dilakukan dengan menyapu, mengepel, membersihkan debu, menyeka permukaan, menyingkirkan sampah, dan lainnya. Selain pembersihan dasar, Seiso juga melakukan perawatan rutin pada peralatan dan mesin dengan tujuan menemukan masalah dan mencegah kerusakan yang bisa mengganggu pekerjaan. Pekerjaan menjaga kebersihan tidak bisa diserahkan kepada petugas kebersihan saja. Dalam 5S, setiap orang bertanggung jawab untuk membersihkan ruang kerja mereka, idealnya setiap hari. Dalam Islam, kebersihan sangatlah penting bahkan dianggap sebagai bagian dari iman. Islam sangat menekankan pada kebersihan, baik secara fisik maupun spiritual (hati). Dalam surah Al Baqarah 2:222 Allah berfirman “…Sungguh, Allah menyukai orang yang tobat dan menyukai orang yang menyucikan diri”. Rasullulah SAW dalam hal ini telah mengajarkan berbagai cara menjaga kebersihan diri dengan cara mandi dan berwudu secara teratur, menggunakan wewangian, melakukan gosok gigi (siwak), dan menghindari hal-hal yang berbau seperti bawang putih. Rasulullah sangat menghargai penampilan yang rapi dan menarik. Dengan keyakinan bahwa kebersihan adalah sebagian dari iman, adalah selayaknya bagi seorang Muslim untuk menjaga kebersihan diri dan lingkungannya, tidak hanya untuk kepentingan pekerjaan saja, tapi lebih dari itu yaitu untuk mendapatkan keridaan Allah karena kita menaati perintah-Nya.
  • Seiketsu adalah standardisasi tata cara menjaga kebersihan yang harus memiliki tingkatan atau standar tersendiri. Hal ini membantu untuk menjaga  keseragaman dan membuat pembersihan menjadi suatu kebiasaan. Standardisasi berarti menyusun tugas rutin (SOP), membuat jadwal, dan memposting instruksi sehingga aktivitas pembersihan menjadi rutinitas. Standardisasi bagi seorang Muslim dalam hal ini adalah Qur’an dan Sunnah. Segala tindak perilaku umat Muslim senantiasa mengacu pada ucapan dan praktik Nabi Muhammad sebagai model yang sempurna. Seorang Muslim harus menanamkan sunnah di hati dan jiwanya agar ajaran Islam dapat diterjemahkan dalam tindakan sehari-hari. Identitas keislaman seseorang dapat terlihat hanya melalui penerapan sunnah dalam amalan, perilaku, akhlak, tata krama, prinsip dan kebiasaan Muslim sehari-hari. Dalam praktiknya, pelaksanaan sunnah bisa dimulai dengan membiasakan hal yang sederhana seperti membaca doa-doa sebelum atau sesudah beraktifitas, mengucapkan salam, menyebar senyuman, menjaga ucapan, dan lainnya.
  • Shitsuke berarti kedisiplinan terhadap 4-S sebelumnya. Tujuannya adalah menjadikan 5S sebagai program jangka panjang (budaya organisasi), bukan hanya proyek jangka pendek. Ketika 5S dipertahankan dari waktu ke waktu, saat itulah bisnis akan mulai melihat hasil positif yang berkelanjutan. Pelaksanaan ajaran Islam juga menuntut jalan disiplin secara ketat agar keimanan seseorang tidak mengalami penurunan. Lewat penerapan disiplin juga, Rasulullah SAW bisa mentransformasi budaya jahiliyah warga Arab menjadi masyarakat beradab. Disiplin dengan demikian bisa membuat hidup kita lebih sukses dan memungkinkan kita untuk mewujudkan tujuan kita. Seorang Muslim dapat mendisiplinkan dirinya dengan cara selalu mengingat Allah SWT beserta perintah dan larangannya, banyak membaca Al-Qur\’an, rajin mencari ilmu agama baik dari buku maupun majlis ta’lim, memanfaatkan waktu dengan baik, bergaul dengan orang saleh, meningkatkan kualitas ibadah, dan menyediakan waktu untuk bermuhasabah.

Demikianlah konsep 5S dari Jepang yang bisa diadopsi seseorang untuk menjadi Muslim yang sukses. Untuk itu kita perlu mengingat firman Allah SWT dalam al-Ra\’d 13:11 bahwa Allah tidak akan mengubah kondisi suatu umat selama mereka tidak mengubahnya sendiri.

Oleh karena itu, apabila seseorang ingin mencapai kesuksesan dalam hal ini bukan hanya materi melainkan untuk meraih keridaan Allah, maka Allah akan membantunya untuk berubah.
** Dr.Ir.H.Ceppy Nasahi Ma’soem,MS – Ketua Yayasan Al Ma\’soem, Dosen Prodi Agroteknologi Faperta UNPAD.
sumber : https://kumparan.com/ceppy-nasahi/kiat-sukses-orang-jepang-yang-sangat-islami-1vO39VX7Wge/full

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *