Tokyo – Jumlah kasus bunuh diri di Jepang pada tahun 2015 ini menurun drastis dibawah 25.000 kasus, pertama kalinya sejak tahun 1997, menurut laporan awal yang dikeluarkan oleh Badan Kepolisian Nasional (NPA, National Police Agency).
NPA menyebutkan bahwa terdapat 23.971 orang mati bunuh diri di Jepang antara 1 Januari hingga 31 Desember tahun lalu, pengurangan sebesar 1.456 kasus dari tahun 2014. dan penurunan tahunan keenam, Fuji TV melaporkan.
Berdasarkan kawasan, daerah yang paling banyak kasus bunuh dirinya ada di Tokyo 2.471 kasus bunuh diri, lalu diikuti oleh kanagawa dengan 1.382 kasus bunuh diri dan diikuti oleh prefektur Saitama yang berjumlah 1.301 kasus bunuh diri. Dalam hal rasio per penduduk, jumlah korban tewas bunuh diri tertinggi tercatat di Prefektur Akita, sedangkan terendah di Prefektur Osaka.
Di antara mereka yang melakukan aksi bunuh diri pada tahun 2015, terdapat 16.641 diantarnaya pria dan 7.330 kaum wanita.
Dari laporan yang dikategorikan berdasarkan bulan, angka tertinggi kasus bunuh diri tercatat pada bulan Maret dengan total 2300 kasus, sedangkan yang terendah terjadi pada bulan Februari dengan 1766 kasus bunuh diri di seluruh Jepang.
Korban menunjukkan perbaikan yang signifikan dari apa yang disebut “masa gelap (dark period)” Jepang yang dimulai pada tahun 1998, tahun pertama dari 14 tahun berturut-turut dengan jumlah bunuh diri melebihi 30.000 kasus setiap tahunnya.
Sebuah penurunan mantap mulai tahun 2012, menurun di bawah 30.000 untuk pertama kalinya sejak tahun 1997