Rahasia Pola Makan Orang Jepang Yang Bikin Ramping dan Panjang Umur

Rahasia Pola Makan Orang Jepang Yang Bikin Ramping dan Panjang Umur

Kebiasaan makan memang mampu mengubah diri apalagi jika rajin meneliti pola makan yang diwariskan secara tradisional di berbagai pelosok dunia. Kali ini sukajepang akan mengungkap Rahasia Pola Makan Orang Jepang.

Rahasia Pola Makan Orang Jepang Yang Bikin Ramping dan Panjang Umur

Di antara kebiasaan makan yang sering menjadi fokus adalah diet warisan masyarakat Asia khususnya di Jepang, China, Korea, Vietnam, Thailand dan India sementara di Eropa, cara tradisional gizi masyarakat Perancis turut menjadi perhatian.

Rahasia Pola Makan Orang Jepang

Sebuah tulisan seorang konsultan pemasaran asal Jepang, Naomi Moriyama melalui bukunya berjudul Japanese Women Do not Get Old or Fat, membongkar rahasia di balik gaya hidup wanita negara matahari terbit tersebut yang tampak muda & energik.

Dia bukanlah praktisi diet, tetapi rahasianya sederhana saja, menikmati masakan rumah cara Jepang.

Dia juga yakin umur hidup yang panjang dan tingkat obesitas yang rendah di kalangan masyarakat Jepang banyak terkait dengan jenis makanan tersedia di rumah.

Besar di Tokyo dan kini tinggal di New York, Amerika Serikat, Naomi pernah mengalami pertambahan berat lebih 10 kilogram dengan tinggi hanya 150 sentimeter ketika menuntut di perguruan tinggi karena banyak menikmati makanan Amerika.

Dia dan suaminya kini beralih ke cara makan tradisional Jepang. Lebih ramping dan bertenaga, dia berbagi strategi pola makannya yang dinamakan sebagai “Secrets of My Mother\\’s Tokyo Kitchen”.

  • Rahasia pertama, makanan yang menjadi prioritas yaitu ikan, kedelai, nasi, sayur-sayuran dan buah-buahan.
  • Kedua, menyajikan makanan dalam ukuran kecil.
  • Ketiga, sup miso menjadi sajian sarapan utama.
  • Keempat, memasak secara sederhana.
  • Kelima, nasi menggantikan roti.
  • Keenam, jarang mengkonsumsi makanan penutup
  • Ketujuh, wanita Jepang biasanya tidak melakukan diet sebaliknya hanya makan apa saja yang disukai dalam jumlah sedikit.

Rahasia Pola Makan Orang Jepang Yang Bikin Ramping dan Panjang UmurNaomi mengakui masyarakat Jepang juga tidak makan sampai kenyang sepenuhnya karena biasanya mereka makan sampai 80 persen kenyang.

Mereka juga banyak berjalan yaitu mereka mengambil kesempatan untuk berjalan ke mana saja.

“Makanan Jepang fokus terhadap energi makanan yang diproduksi dalam ukuran yang memuaskan. Tidak perlu masak cara Jepang untuk menikmati dasar diet yang menyehatkan, hanya makan ikan lebih banyak, sayuran dan buah-buahan serta menambahkan beberapa pilihan menu sehat seperti taufu dan nasi, “kata Naomi.

Menurutnya, cara hidup dan diet itu juga membuat masyarakat Jepang baik pria atau wanita, hidup lebih lama dan sehat.

Berdasarkan laporan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), harapan hidup wanita dan pria Jepang adalah 86 serta 79 tahun dibandingkan warga Amerika, 80 tahun (wanita) dan 75 tahun (pria).

Selain itu, masyarakat Jepang mencatat tingkat obesitas terendah di antara negara maju yaitu sekitar tiga persen dibandingkan 11 persen untuk Perancis dan 32 persen Amerika.

“Mungkin banyak yang mengatakan itu karena dari genetik kami, tetapi ketika orang Jepang mulai mengadopsi cara diet Barat, mereka mengalami kenaikan berat badan yang cepat,” kata Naomi menambahkan tips, seseorang harus makan dengan mata.

Menurutnya, keajaiban makan cara Jepang adalah keseimbangan yang sehat dari segi inti makanan serta menyajikan makanan lezat yang rendah kalori.

Selain itu, makanan harus disajikan dengan cantik dan menawan melalui jumlahnya yang kecil dalam piring mungil.

“Dengan cara itu, ia mendorong seseorang untuk \\’makan dengan mata\\’ dengan menikmati keindahan makanan. Hasilnya, kita akan makan dengan perlahan untuk menikmati setiap gigitan.

“Ini juga berarti, seseorang akan makan dalam jumlah yang sedikit karena ia memberikan waktu kepada otak untuk menyadari bahwa tubuh kita sudah kenyang,” katanya.

Menurutnya, rata-rata masyarakat Jepang makan sekitar 25 persen kalori setiap hari lebih sedikit dibandingkan warga Amerika.

Makan hanya delapan persen kurang dari jumlah kalori setiap hari sambil meningkatkan aktivitas fisik secara perlahan, mungkin cukup untuk mendorong usia yang lebih panjang, menurut penelitian Fakultas Kedokteran Universitas Florida.

Orang Jepang juga banyak mengkonsumsi nasi. Di Jepang, semangkuk kecil nasi dihidangkan bersama hampir semua sajian termasuk sarapan. Karbohidrat kompleks yang rendah lemak itu memang mengenyangkan sehingga mengurangi keinginan seseorang untuk makan makanan berlemak seperti biskuit.

Rahasia Pola Makan Orang Jepang Yang Bikin Ramping dan Panjang Umur

Menurut Naomi, masyarakat Jepang juga gila makan sayur. Sayuran seperti paprika merah, paprika hijau, kacang hijau, terong, bawang, tomat, kubis, wortel, bayam, pucuk rebung, akar teratai, jamur shitake, kentang manis serta rumput laut merupakan beberapa sayuran yang digemari dalam makanan Jepang.

Bahkan, tidak ada yang berpikir itu sesuatu hal yang aneh ketika mereka menyediakan sup sayuran atau salad untuk sarapan. Sayuran itu biasanya disediakan dengan rebusan tumis bersama minyak kanola atau dikukus perlahan, semua metode itu untuk mempertahankan jumlah nutrisi yang maksimal.

Ikan seperti salmon, tuna, makerel dan sarden adalah sumber asam lemak omega-3 yang dikenal karena manfaat kesehatannya untuk jantung.

Cuma, diet Jepang mungkin mengandung sodium yang tinggi, jadi kurangi konsumsinya terutama di dalam saus kedelai atau teriyaki atau menggunakan saus tersebut dalam jumlah yang kecil.

Rahasia diet masyarakat Jepang itu jika diteliti, setengahnya ada persamaan dengan kebiasaan makan yang diwarisi secara tradisional oleh masyarakat Perancis.

Seperti disorot penulis Mireille Guiliano yang menghasilkan buku yang cukup laris beberapa tahun lalu, French Women Do not Get Fat, ada sesuatu yang harus dipelajari dari sikap orang Prancis terhadap makanan. Baginya, seseorang itu harus menikmati makanan, bukannya takut makanan.

Masyarakat Perancis rata-rata bukan saja menikmati makanan mereka, tetapi pada saat sama, mengontrol berat badan melalui perubahan kecil dalam kebiasaan makan.

Mireille mengakui wanita Perancis biasanya makan berdasarkan waktu. Mereka juga tidak takut tentang jumlah kalori makanan sebaliknya menjalin hubungan yang seimbang dengan makanan.

Ini berarti seseorang harus memberi penekanan terhadap kualitas, bukan kuantitas dan belajar untuk makan secara perlahan agar dapat menikmati makanan, sekaligus menghindari kebiasaan makan dengan buru-buru. Baginya, seseorang itu dapat menikmati apa saja makanan, tetapi ia harus secara sederhana.

Makanan Perancis biasanya berisi beberapa hidangan, tetapi sajiannya kecil dan makanannya berkualitas tinggi.

Rekomendasi Mireille, menikmati coklat kualitas tinggi adalah lebih memuaskan selera dari sepotong coklat berukuran besar.

Keseimbangan dimaksudkan penulis ini bukan saja melibatkan makanan, tetapi aspek lainnya. Misalnya, jika seseorang itu menikmati pencuci mulut ketika makan siang, dia biasanya memilih hidangan makan malam yang agak ringan atau berolahraga dengan berjalan sekitar perumahan.

Meskipun tidak ada penelitian ilmiah disentuh dalam bukunya, penelitian medis turut mendukung hasil tulisan wanita yang mencapai usia 60 tahun ini.

Ulasan Universitas Pennsylvania, Amerika misalnya menemukan meskipun kebanyakan makanan Perancis memiliki kandungan lemak yang tinggi, masyarakat Perancis biasanya menikmati ukuran porsi yang lebih kecil dan banyak mengambil jumlah kalori lebih sedikit dibandingkan kebanyakan masyarakat AS.

sumber : foodwatch.com.au | jomdiet

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *