Hasil dari sebuah studi nasional menunjukan bahwa satu dari tujuh ilmuwan di Jepang adalah perempuan. Meskipun angka tersebut menjadi rekor tertinggi di negara di mana perempuan baru-baru diberi kesempatan berperan lebih besar dalam masyarakat.
Dalam sebuah survei yang dilakukan oleh Kementerian Dalam Negeri pada Maret 2013, jumlah ilmuwan perempuan telah meningkat sebesar 0,4 persen dari tahun sebelumnya. Saat ini ada 127.800 ilmuwan perempuan di negara itu, yang membuat naik 14,4 persen dari total ilmuwan nasional. Banyak dari kelompok ilmuwan Jepang menganggap secara signifikan sudah tinggi . “Dibandingkan dengan 10 tahun lalu pada tahun 2003, peningkatan jumlah ilmuwan perempuan melampaui laki-laki di semua organisasi,” menurut kementerian tersebut.
Jepang menjadi salah satu negara terendah di antara negara-negara dunia menurut Organization for Economic Co-operation and Development (OECD). Pada tahun 2012, Rusia memiliki 41,2 persen ilmuwan perempuan, sementara Inggris terdaftar 37,7 persen pada tahun 2011, bersama dengan 34,9 persen Italia. Amerika Serikat memiliki 33,6 persen pada tahun 2010. Jepang masih tetap lebih rendah dari Jerman, Perancis dan Korea Selatan pada tahun 2011. Haruko Obokata salah satu ilmuwan dari Jepang yang popularitas melonjak dalam beberapa bulan terakhir karena terobosan penelitiannya mengenai sel induk yang telah diterbitkan dalam jurnal Inggris, Nature, ditemukan ternyata menggunakan data palsu. Liputan media tentang Obokata lebih banyak memfokuskan pada sifat ilmuwan tersebut ketimbang hasil pekerjaannya.
Nah, bagi wanita yang mau berkarir sebagai ilmuwan, ke jepang aja, toh mereka kekurangan ilmuwan perempuan ^^
diambil dari: japandailypress.com